Jenis-jenis bentuk jadi
Uncompressed audio formatadalah sebuah format audio tanpa kompresi. Format ini dapat menyimpan audio dengan tetap mempertahankan keutuhan setiap bit dan sample rate dari sumber ia dihasilkan. Sebagai contoh, sebuah file uncompressed yang dihasilkan dari proses rip sebuah audio cd juga mempunyai spesifikasi yang sama dengan source-nya (2 channel PCM, 44 kHz sample rate dan 16 bit depth). Selain dipilih untuk rip CD, format uncompressed juga lazim digunakan sebagai output format dari proses recording di software DAW (Digital Audio Workstation).
Beberapa contoh uncompressed audio format adalah :
• PCM
• WAV (Waveform Audio Format)
• AIFF
• AU
• BWF
Lossless compressed audio format
adalah sebuah format audio yang dapat menyimpan data dengan size yang lebih kecil dari uncompressed format, namun dengan kualitas yang identik. Lossless audio dihasilkan dari sebuah proses kompresi lossless. Dengan cara ini, proses pemampatan diusahakan untuk mempertahankan data yang benar-benar terpakai, dan hanya membuang data yang benar-benar tidak diperlukan (dikenal dengan sebutan statistical redudancy).
Secara teori, lossless audio memiliki ukuran 55% - 65% dari ukuran uncompressed, namun angka ini bisa lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung dari banyak dan kompleksnya data yang di-encode dari sumbernya.
Beberapa contoh lossless compressed audio format adalah :
• FLAC (Free Lossless Audio Codec)
• WavPack
• Monkey's Audio (filename extension APE)
• WavPack (filename extension WV)
• Shorten
• Tom's Lossless Audio Kompressor (TAK)
• TTA
• ATRAC Advanced Lossless
• Apple Lossless (ALAC)
• Lossless Windows Media Audio (WMA).
Lossy compressed audio format
atau cukup disebut lossy format, adalah sebuah format audio yang dapat menyimpan data dengan size yang lebih kecil lagi dari losless format. Lossy format dihasilkan dari proses lossy compression dengan tingkat kompresi yang lebih tinggi dari lossless. Pada proses kompresinya, terjadi penghapusan data demi menekan ukuran file menjadi lebih rendah. Ini berbanding terbalik dengan pengertian lossless compression yang tidak ada degradasi kualitas pada output file. Secara teori, tujuan utama lossy compression adalah membuang informasi pada audio yang dipersepsikan tidak terlalu dapat terdengar oleh telinga manusia (metode Psychoacoustics), namun pada prakteknya, akan ada noticeable differences antara lossy, lossless dan uncompressed format, terutama jika dikomparasikan pada high-end sound system. Tingkat kompresi pada lossy dibagi menjadi beberapa level, dengan bitrate yang menjadi patokan utamanya. Semakin tinggi bitrate yang dipilih, semakin rendah tingkat loss of quality yang dihasilkan, vice versa.
Ada beberapa teknik pada lossy compression. Ada Huffman coding, Quantization, Channel Coupling (Mid/side & Intensity Joint Stereo), MDCT, Subband dan Lowpass Filter. Tipe dan intensitas yang dipakai tergantung pada format, encoder dan preset bitrate yang dipilih. Pemakaian Quantization misalnya, dapat menghasilkan noise. Lowpass Filter, dapat mereduksi signal (frequency tinggi) pada angka tertentu. Intensity Stereo, dapat menyebabkan soundscape atau ruang lingkup suara terkesan lebih sempit. Namun, biasanya ini hanya dapat jelas terdengar pada format lossy dengan bitrate rendah.
Beberapa contoh lossy compressed audio format adalah :
• MP3
• Vorbis (OGG)
• Musepack (MPC)
• ATRAC
• Lossy Windows Media Audio (WMA)
• AAC (Advanced Audio Coding)
• RAW
• mid (MIDI)
• gsm
• dct
• vox
• mp4/m4a(MPEG-4)
• mmf (Samsung)
• ra (Real Audio)
• ram (Real Audio)
• dss (Digital Speech Standard)
• msv (Sony)
• dvf (Sony)
• IVS
• m4p (Apple)
• iklax
• mxp4
• Sony atrac (.wav), untuk membukanya perlu pengandar (driver) ATRAC3
Berkomentarlah dengan Sopan :) EmoticonEmoticon