Kamera adalah alat paling populer dalam
aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa
Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan
tampilan dimana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis
yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan
gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan
potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar padasebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng
ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran
elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
B. Sejarah Kamera
Ø Sejarah Kamera Sederhana
Kamera merupakan alat yang berfungsi dan mampu
untuk menangkap dan mengabadikan gambar/image. Kamera pertama kali disebut
sebagai camera obscura, yang berasal dari bahasa latin yang berarti ruang
gelap. Camera obscura merupakan sebuah alat yang terdiri dari ruang gelap atau
kotak, yang dapat memantulkan cahaya melalui penggunaan dua buah lensa konveks,
kemudian menempatkan gambar objek eksternal tersebut pada sebuah kertas/film,
film tersebut diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut. Camera obscura
yang pertama kalinya ditemukan oleh seorang ilmuwan Muslim yang
bernama Alhazen, hal tersebut terdapat seperti yang dijelaskan pada
bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-1021).
Kamera Obscura
Sementara di tahun 1660-an ilmuwan asal Inggris Robert Boyle dan
asistennya Robert Hooke menemukan portable camera obscura. Namun
kamera pertama yang cukup praktis dan cukup kecil untuk dapat digunakan dalam
bidang fotografi ditemukan pertama kali oleh Johann Zahn, penemuan
tersebut terjadi pada tahun 1685. Kamera fotografi pada awalnya banyak yang
menerapkan prinsip model Zahn, dimana selalu menggunakan slide tambahan
yang digunakan untuk memfokuskan objek. Sistem tersebut adalah dengan
memberikan tambahan sebuah plat sensitif di depan lensa kamera tersebut setiap
sebelum melakukan pengambilan gambar.
Portable Camera Obscura
Kamera terus berlanjut, Jacques
Daguerre merupakan salah satu dari orang-orang yang berperan dalam perkembangan
teknologi kamera, dan sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia
fotogarfi kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di
kotaCormeilles di Perancis Utara. Pada waktu muda, Jacques
Daguerre adalah seorang seniman. Pada umur 30-an Daguerre merancang diograma,
yang dimaksud dengan diograma adalah barisan lukisan pemandangan yang mempesona
bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya.
SementaraDaguerre mengerjakan pekerjaannya
tersebut, Daguerre menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme
untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa
menggunakan kuas atau cat, yaitu tidak lain adalah KAMERA.
Di tahun 1827 Daguerre bertemu dengan Joseph Nicephore
Niepce yang juga sedang mencoba menciptakan kamera. Dua tahun
kemudian mereka bekerjasama. Namun di tahun 1833 Niepce meninggal, akan tetapi
Daguerre tetap melanjutkan percobaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil
mengembangkan sebuah sistem praktis fotografi yang
disebutnya daguerreotype. Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara
terbuka tanpa mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis
menghadiahkan pensiun seumur hidup kepada Daguerre maupun anak Niepce.
Pengumuman penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan
ia menjadi seorang pahlawan yang ditaburi berbagai macam penghormatan serta
penghargaan, sementara metode daguerreotype dengan cepat berkembang
dan banyak digunakan oleh khalayak. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia
meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin
hari berkembang semakin pesat. Fungsi dan kebutuhan penggunaanya pun semakin
luas dirasakan oleh berbagai pihak. Kamera tidak hanya digunakan sekedar untuk
menangkap objek yang berfungsi sebagai kenang-kenangan semata, tetapi juga
digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak. Sebut saja
perkembangannya kemudian seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan
lain sebagainya. Perkembangannya pun telah meliputi berbagai bidang, seperti
pada bidang sinematografi, pendidikan, kedokteran, dan bahkan sampai pada
bidang sistem pertahanan dan keamanan pun tidak terlepas dari penggunaan
teknologi kamera ini.
Ø Sejarah Kamera Digital
Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia
fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap
bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai.
Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi
setiap orang untuk membuat sebuah foto yang baik. Dengan perkembangan teknologi
yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang bagus, muncul sebuah
ungkapan bahwa setiap orang bisa menjadi fotografer profesional.
Bila ditelusuri dari sejarahnya, maka kita akan kembali ke tahun 1960-an.
Di mana dunia sedang mengalami revolusi besar-besaran di bidang teknologi
digital dan elektronik. Eugene F. Lally, seorang teknisi dari Jet
Propulsion Laboratory NASA adalah orang pertama
yang mencetuskan ide untuk mendigitalisasi sebuah foto. Saat itu tujuannya
adalah untuk mempermudah pengiriman foto secara langsung dari misi-misi luar
angkasa Amerika Serikat.
Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan kamera
digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari suatu
peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai
foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian
dikirimkan melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap
merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan
proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk
menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung
menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan Desember tahun
1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang bernama Steven
Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera Digital.
Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai media penerimaan
gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi sebesar
0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah sebuah
kaset tape, sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini harus
disambungkan terlebih dahulu dengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot
seberat 3,6 kg dan membutuhkan waktu tak kurang dari 23 detik untuk memproses
satu buah foto.
Kamera Digital Pertama
Walaupun kamera digital model pertama ini masih
belum praktis dan belum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalan yang terjadi,
tapi alat ini telah menjadi awal mula dari kemudahan dan kepraktisan teknologi
fotografi digital yang kita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kamera
digital model pertama, kamera-kamera digital selanjutnya terus bermunculan
dengan perbaikan-perbaikan dari model sebelumnya, dengan berbagai fitur serta kemampuan
yang baru.
Ada bebrapa sensor yang digunakan dalam kamera digital. Namun pada
kenyataannya, hanya ada dua jenis sensor yang sering digunakan yaitu sensor
CCD(charge coupled device) dan CMOS( Complementary metal oxide
semicondictor). Sensor CCD merupakan keping silikon yang terbentuk dari
ribuan(bahkan jutaan) dioda foto sensitif yang disebutphotosite,photo
element,atau pixel. Setiap pixel menangkap satu titik objek, kemudian
merangkainya dengan hasil tangkapan pixel lain hingga menjadi gambar. Sedangkan
CMOS adalah sirkuit kecil yang ditempelkan pada keping silikon. Sirkuit ini
bisa mengatasi kekurangan pada sensor CCD dalam hal ukuran karena lebih kecil.
Dari segi teknologi dan harga pun CMOS bisa memberi harapan yang baik.
Kamera bersensor CMOS memberi keuntungan-keuntungan yang tidak didapat pada
kamera bersensor CCD. Sensor CMOS bisa digabungkan dengan rangkaiaan lain untuk
keperluan tertentu sehingga harganya bisa ditekan. Bentuk kamera pun
dimungkinkan lebih kecil dan ringan. Kelebihan lainnya adalah sensor CMOS bisa
berubah dari mode pemindaiaan gambar menjadi mode pemindai gambar bergerak. Ini
menjadikan kamera digital bisa sekaligus menjadi sarana untuk merekam video
sekaligus. Sensor CMOS juga mempunyai daya tahan lebih lama daripada sensor CCD
Terlepas dari segala kelebihannya dibandingkan dengan kamera bersensor CCD,
kamera bersensor CMOS juga memiliki kekurangan. Bahkan secara keseluruhan,
kamera bersensor CCD jauh lebih baik dibandingkan dengan kamera bersensor CMOS.
Hal ini dikarenakan kualitas gambar yang dihasilkan kamera bersensor CCD lebih
baik daripada kualitas gambar yang dihasilkan kamera bersensor CMOS. Noise yang
dihasilkan juga tidak sebanyak kamera bersensor CMOS.
Berkomentarlah dengan Sopan :) EmoticonEmoticon